Senin, 21 Januari 2008

memaafkan kata ibuku...

saya dapat memaafkannya, tetapi tidak bisa melupakannya, hanyalah cara lain untuk mengatakan bahwa saya tidak akan memaafkannya. cara yang mungkin kedengaran lebih halus dan santun. memaafkan, kata ibuku, adalah ibarat sebuah catatan yang tidak semata harus dirobek menjadi dua bagian tetapi harus diabukan oleh api sehingga tak bisa disusun dan dibaca lagi.

saya tiba-tiba saja mengingat pesan ibu saya itu. sekarang ada banyak hal yang menuntut saya memaafkannya--termasuk kesalahan yang dibuat oleh diri saya sendiri. bisakah saya membakarnya?

masing-masing 10 kata untuk 4 blog hari ini

saya sebenarnya jarang suka keluyuran ke blog orang lain. saya ini anak blogan (jarang keluar dari blog sendiri maksudnya). tapi hari ini saya memang sedang ingin jalan-jalan. siapa tahu ketemu sesuatu di luar sana--dan tentulah itu, minimal bisa ketemu kenalan baru.

ini 4 blog di antara banyak blog yang saya datangi hari ini--dan saya ngasih 10 kata (yang blak-blakan untuk setiap blog yang saya datangi)

blog pertama yang saya datangi adalah punya Rara (big boss-nya blogger makassar). 10 kata untuk blog Rara.

"pernah lihat headernya di blog lain, tapi di blog ini lebih pas!"

(catatan: tak usah hitung kata depan 'di' biar tak lebih 10 kata!)

dari blog Rara, saya ke blog Daeng Rusle. pemiliknya tinggal dan bekerja di Balikpapan.
"bagus, tapi saya sama sekali tidak suka kalimat taglinenya"

dan kemudian lanjut ke blog Daeng Gassing, seorang yang suka Pearl Jam dan Vespa.
"kok, tab 'bacaan-ku' dan 'tentang saya' tak bisa terbuka? Payah!"
10 kata terakhir buat blog milik Ally, gadis manis penggila buku.
"di blogmu saya paling lama singgah hari ini. terima kasih!"

besok-besok saya ngasih kalimat blak-blakan lagi--mungkin buat blog lainnya. maaf, sekarang saya baru belajar untuk tidak jadi orang blogan.

rahasia kecil dari masa kecil

rahasia kecil ini tiba-tiba saya ingat dan ingin saya bagi:

waktu kelas 6 sd, saya punya teman kelas yang jadi idola teman-teman cowok sekelas saya namanya Ining. ia pandai menyanyi dan menari. kalau acara tujuhbelasan, Ining selalu jadi bintang. teman-teman cowok saya dengan berbagai cara ingin mencari perhatian Ining.

saya juga punya teman cowok namanya Hasbi. dulu saya sirik sama dia karena di usianya yang masih sangat muda mukanya sudah ditumbuhi jerawat. dulu saya berpikir bahwa jerawat adalah satu tanda kedewasaan.

saya merasa bahwa di antara semua cowok di kelas saya Hasbi-lah yang pas jadi kekasih Ining. maka di suatu malamsaya menulissurat cinta untuk Ining atas nama Hasbi. entah mengapa saya merasa dengan surat itu saya bisa membuat keduanya jadi sepsang kekasih. pagi-pagi saat semua anak berkumpul di halaman sekolah untuk senam pagi, saya diam-diam memasukkan surat itu ke tas Ining.

pada jam istirahat, di kantin, saya lihat Ining menangis. kata Wati, dia dapat surat dari Hasbi makanya dia menangis. saya bingung, dapat surat kok nangis!

tapi tahukah kau, sebulan kemudian saat ada acara perkemahan saya tahu bahwa Hasbi dan Ining adalah sepasang kekasih--meskipun berlangsung tidak terlalu lama (kata Hasbi hanya 4 bulan) karena ketahuan oleh guru dan mereka dimarahi.

saya tak pernah memberi tahu kepada mereka bahwa saya pernah menulis surat cinta itu. kini keduanya sudah punya anak dari pasangannya masing-masing. terakhir bertemu mereka belasan tahun yang lalu. ah, masa kecil....