Rabu, 23 Januari 2008

postingan kacau tentang shamisen dan telepon seseorang

persis ketika memasuki pintu ruang pertunjukan yang lebih mirip pintu masuk ruang tunggu bandara, ponselku yang sudah saya senyapkan beberapa menit sebelumnya tiba-tiba bergetar. di pintu masuk ada metal detector-nya segala! pahamlah, soalnya pagelaran ini dibuat oleh konsulat jepang. takut ada apa-apa kali. (sejujurnya, bagi saya yang nyaris tak pernah absen nonton pertunjukan di societet de harmonie, hal ini tentu saja terasa mengganggu).

ah, telepon dari perempuan itu! panggilan dari nomor ini selalu saya tunggu, setiap saat--meskipun setiap kali selesai berbincang dengannya perasaanku jadi tak menentu. orang yang sebentar lagi kau akan kehilangannya, tentu ingin kau ajak berbincang selama dan sedekat mungkin kan?

sedih, soalnya, saya minta dia putuskan perbincangan dulu, nanti suaraku mengganggu penonton yang sedang khusyu mendengar petikan kecapi jepang dari pemain muda yang mirip dengan salah satu pemeran dalam film yang pernah saya tonton--lupa judulnya. lalu saya berjanji akan menelpon sehabis pertunjukan.

sehabis pertunjukan, menyapa beberapa kawan yang saya kenal lalu menepi ke bawah sebuah billboard dan menekan nomor telepon perempuan itu. ah, suaranya, suaranya, suaranya...

postingan ini ditulis dengan bahasa yang kacau, bukan? apa yang saya mau bilang adalah bahwa beginilah gambaran bahasa saya kalau sedang bercakap dengan perempuan itu akhir-akhir ini. kacau!

Tidak ada komentar: